Kegiatan IDYF diagendakan untuk memfasilitasi anak-anak muda dari berbagai negara untuk menjawab keresahan yang dirasakan terhadap konteks ‘perkembangan sebuah negara’. Berusaha menjawab pertanyaan dasar mengenai, ‘Seperti apakah seharusnya negara yang telah berkembang?’ Di awal forum, IDYF memberikan waktu dan tempat pada delegasi untuk mempresentasikan kondisi negara berdasarkan tema esai masing-masing. Delegasi di IDYF total berjumlah 51 partisipan baik dari negara Asia dan Eropa.
Sarah mewakili UGM bersama dua delegasi Indonesia lainnya pun mengambil tema esai yang berbeda-beda. “Saya mengambil tema Edukasi,karena edukasi merupakan proses berkesinambungan yang kita dapat dari apa saja. Apa saja yang kita lihat, dengar, dan sentuh. Proses yang sangat fundamental dan hak bagi semua orang,” ujar Sarah.
Sebelum memasuki diskusi panjang mengenai MDGs, IDYF menampilkan pertunjukan budaya dari berbagai negara yang dilakukan oleh delegasi. Audiens rata-rata berasal dari Tokyo yang ingin menikmati unjuk budaya berbagai bangsa negara.
Hasil dari diskusi MDGs tersebut pun dipresentasikan pada 16 Maret 2013 di Universitas Meiji. Presentasi dari IDYF meliputi tema Edukasi, Lingkungan, Bisnis, Konflik, dan Pemerintahan sebagai saran untuk MDGs post-2015 yang dinilai oleh para profesional dari Jepang dalam acara diskusi panel setelah presentasi dilakukan.
"Kesempatan untuk keluar negeri memang sangat banyak. Sebaiknya pilihlah, kesempatan yang bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri namun juga orang banyak. Walaupun kebermanfaat tersebut tidak langsung terasa, bebaskan diri untuk terus bermanfaat bagi orang banyak", pungkas Sarah.