Anak-anak gifted memang bukan anak biasa. Di dalam kurva normal, mereka tidak terletak di tengah melainkan di ujung kanan. Ini berarti, anak-anak tersebut memilki kemampuan di atas normal. Mereka memiliki potensi intelektual yang besar untuk dikembangkan dengan stimulasi dan wadah khusus. Namun sayangnya kehadiran anak-anak gifted seringkali tidak disadari oleh orangtua, guru, dan masyarakat.
Dr. MG. Adiyanti – Psikolog perkembangan anak Fakulkas Psikologi UGM memaparkan bahwa anak yang mempunyai potensi atau menunjukkan tingkat keberhasilan dalam satu area atau lebih dibanding teman-temannya jumlahnya kira-kira 5% dari populasi murid. Karakter anak gifted umunya belajar mudah dan cepat, mampu berpikir abstrak dan kritis, bersikap perfeksionis, menunjukkan sikap mandiri dan non konformis, kesadaran dirinya tinggi, dan cenderung berelasi dengan orang-orang diatas usianya.
Anak gifted pada mulanya dilihat sebagai anak yang memiliki kecerdasan tinggi dan prestasi sekolah yang baik. Namun ternyata permasalahan menjadi lebih komplek karena ada data yang menemukan mereka memiliki kesulitan dalam belajar. Anak gifted berbakat perlu mendapatkan stimulasi pendidikan sesuai dengan tingkat kemampuannya. Hanya 1, 2 siswa berbakat mendapat pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka. "Pendidikan anak gifted seyogyanya memenuhi kebutuhan intelektual, emosi, dan sosial", terangnya saat menjadi narasumber seminar pendidikan penuh cinta untuk anak gifted.