Kamis (6/4) acara Kursus Intensif Perkembangan Mutakhir Riset Bidang Ilmu masih berlanjut dengan topik bidang peminatan Psikologi Perubahan & Pengembangan Organisasi. Dimulai pada pukul 08.00 WIB secara daring, sesi ini dihadiri oleh tiga pembicara yang kompeten, yaitu Dr. Sumaryono, M.Si., Rizqi Nur’aini A’yuninnisa, M.Sc., dan Ridwan Saptoto, M.A.
Sumaryono membahas “Psychology Safety: Konsep dan Implementasi dalam Kepemimpinan” pada sesi pertama. “Topik psychological safety ini tidak lepas dari isu-isu terkini”, ujar Sumaryono. Melalui topik tersebut Sumaryono juga menjelaskan tentang komponen dari psychological safety yang terdiri dari innovative thinking, risk behavior, dan respect behavior. Selain itu, dalam konsep psychological safety memiliki iklim kerja yang comfortly admitting mistakes, learning from failure, everyone openly shares ideas, dan better innovation and decision making.
Selanjutnya, pada sesi dua hadir Rizqi dengan topik “Resources at Work” yang menjelaskan bahwa ada empat hal jenis sumber daya dalam bekerja, yaitu object resources, conditions resources, personal characteristics, dan energies. Sumber daya dalam bekerja menjadi penting karena hal tersebut dapat memengaruhi performance seseorang dalam bekerja, kesejahteraan seseorang, dan kondisi kesehatan mental.
“Ternyata, resources ini tidak hanya memengaruhi kita di tempat kerja, tetapi juga memengaruhi kondisi kita di rumah atau kondisi kita di kehidupan secara umum”, ungkap Rizqi. Oleh karena itu, menurut Rizqi apa yang dilakukan individu di tempat kerja secara fulfilling, dapat membawa hal positif untuk hidup. Dengan demikian, bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja, dapat diterapkan. Selain itu, Rizqi juga memberikan beberapa ide untuk penelitian kedepannya tentang sumber daya dalam bekerja melalui topik yang disampaikan.
Terakhir, sebagai penutup sesi hadir Ridwan yang membahas topik “Common Method Bias: A New (Shift Up) Standard in Survey Research”. Melalui topik tersebut, Ridwan ingin memperkenalkan sebuah metode baru yang saat ini belum banyak dikenal di Indonesia. “Sehingga, perlu untuk didiskusikan supaya ke depannya teman-teman yang menulis artikel bisa meningkatkan kualitas artikelnya dan meningkatkan acceptance rate di jurnal-jurnal internasional yang terkemuka”, jelas Ridwan.