Kurikulum Berbasis Kompetensi: Upaya Meningkatkan Kualitas Lulusan (1)

Mengikuti perubahan dan kemajuan jaman adalah juga hal yang harus terjadi dalam dunia Perguruan Tinggi. Perubahan era dimana dituntut daya kreativitas dan kematangan serta daya tahan dalam menghadapi tuntutan jaman membutuhkan perubahan dalam sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi. Secara khusus di era teknologi informasi dimana arus informasi yang dapat diakses oleh setiap orang seakan tak berbatas dan setiap orang dengan amat mudah dapat terhubung dengan orang lain.

Metode pembelajaran yang dahulu lebih banyak berpusat pada dosen (Teacher Centre Learning) sudah tidak sesuai lagi. Mahasiswa diharapkan lebih dapat bersikap proaktif dan bertanggungjawab terhadap hasil belajarnya. Guna mendukung dihasilkannya lulusan yang kompeten dan mempunyai daya kreativitas bagi generasi digital, maka perubahan kurikulum pembelajaran Psikologi.

Kurikulum dimaksud adalah yang dapat mendukung terciptanya iklim belajar yang supportif dan memfasilitasi mahasiswa untuk menumbuhkan rasa tanggungjawab pribadi dan mengembangkan kemampuan bekerja dalam team. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini sebetulnya sudah diluncurkan semenjak tahun 2004. KBK merupakan implikasi dalam bidang pendidikan dari disyahkannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah diikuti oleh PP No. 25 tahun 2000 tentang pembagian kewenangan antara Pemerintah dan Kewenangan Daerah. Dalam KBK, dosen tidak hanya mengajar tetapi juga berperan sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator.

Secara tertulis, peran sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator ini seakan memberikan tugas baru bagi dosen. Namun, peran ini juga memberikan pengalaman yang berbeda yang berujung bagi kesadaran baru mengenai hakekat profesi seorang dosen. “Dosen bukan satu-satunya sumber pengetahuan bagi mahasiswa”, begitu diungkapkan oleh Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si. salah satu dosen pengampu yang pada semester ini sebagai pionir menyelenggarakan pembelajaran berbasis KBK di Fakultas Psikologi UGM. Tentu saja pengalaman ini tidak hanya dirasakan oleh Ibu Kus, begitu beliau akrab dipanggil. Menurut bu Kus, mahasiswa sangat antusias mencari pengetahuan, karena ya perkembangan jaman dan kebutuhan mereka yang haus pengetahuan. Beliau mengaku menikmati mengajar Mata Kuliah Psikologi Dasar dan Biopsikologi dengan sistem KBK. Dengan sistem KBK dosen mendapat peluang yang lebih besar dalam memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai materi keilmuan yang lebih sesuai dengan pengalaman masing-masing dosen. “Ibaratnya mengarahkan mahasiswa yang bisa berbelanja sayur namun belum bisa memasaknya.”, demikian imbuh beliau.

KBK ini diterapkan di Fakultas Psikologi secara bertahap mulai semester 1 TA 2011/2012 dan akan diterapkan pada matakuliah-matakuliah lain pada semester berikutnya.