TB Malas Minum Obat? Di-ASA Aja!

Meski peringkat Indonesia dalam menyumbang tubercolosis (TB) telah menurun, dari peringkat ke-3 dunia pada 2006 menjadi peringkat ke-5 pada 2009, bukan berarti perang melawan penyakit bercirikan batuk berdahak selama 2-3 minggu ini berakhir. Berbagai upaya, baik preventif maupun kuratif, terus-menerus dilakukan. Cukup memprihatinkan, salah satu tantangan yang saat ini menjadi permasalahan pelik justru berasal dari pasien TB itu sendiri. Yaitu, keengganan minum obat lantaran proses penyembuhan yang mewajibkan pasien mengkonsumsi obat selama 6-8 bulan tanpa putus. Hal tersebut mengindisikasikan adanya permasalahan psikis yang dialami pasien TB.

Bertitik dari ihwal di atas, Hastaning Sakti merancang Program Psikologis ASA yang merupakan perpaduan dari modifikasi Psikoterapi Transpersonal dan Keterampilan Konseling Interaktif (KKI). ASA merupakan akronim dari Ajakan Sehat Jiwa dan Raga. Setelah diujicobakan pada 63 pasien dengan non equivalent control group design, program ASA terbukti dapat mengoptimalkan penyembuhan penyakit yang disebabkan kuman Mycobacterium Tubercolosis yang menyerang paru ini. Selain itu, pendekatan psikomedis ini juga dapat meningkatkan komitmen kesehatan dan efikasi diri pasien.

Keberhasilan dalam memberikan solusi salah satu permasalahan TB di Indonesia telah mengantarkan ibu dua anak ini menjadi doktor ke-1365 Universitas Gadjah Mada. Hastaning yang kesehariannya menjadi dosen Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan para penguji pada Rabu, 20 April lalu.