Kamis, 27 januari 2011 alumni Psikologi UGM ’94, Winda Widyastuti yang saat ini menjabat sebagai manager gobal learning and development di Shell business service center berbagi pengalamannya mengenai performance consulting. Semangatnya untuk sharing sebagai alumni patut diacungi jempol meski dalam keadaan hamil besar ia tetap energik dalam pertemuan kali itu. Suasana antusias dari peserta yang mayoritas adalah mahasiswa profesi PIO ikut menambah suksesnya acara tersebut.
Pengalamannya di shell business memberikannya peluang untuk menerapkan performance consulting, yaitu proses sistematis yang membantu HR / manajer Learning and development dalam membuat keputusan mengenai intervensi yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja staf. Intervensi yang dilakukan bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan yang menjadi tujuannya. Salah satu intervensi dalam meningkatkan kinerja ialah training, training sendiri juga memerlukan analisis yang tepat pada permaslahan yang ingin dipecahkan. Poin penting dalam training berdasarkan performance consulting bahwa training tidak cukup dijalankan hanya dalam waktu 1,2 atau 3 hari saja namun perlu ada evaluasi dan follow up serta kerja sama dari pihak sponsor (seperti orang yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan di perusahaan) apakah target yang ingin ditingkatkan tercapai atau tidak. winda menyimpulkan ada 5 hal yang harus diketahui dan dilakukan oleh seseorang yang akan mengikuti proses training supaya berjalan efektif diantaranya, yaitu: 1) mengetahui daftar dari tujuan tarining 2) mengetahui masalah diri yang dihadapi mengapa mengikuti training, 3) mengetahui bisa dipecahkan melalui training atau tidak, 4) mengetahui perbaikan apa yang diharapkan setelah mengkuti training, 5) komitmen untuk menjalankan perbaikan diri.
Ada satu hal menarik yang diungkapkan oleh Winda dalam pertemuan kali itu mengenai barier dari kemajuan kinerja individu dalam persaingan global yaitu bahasa dan asertivitas. Kita seringkali terjebak oleh kendala bahasa dan sikap diri yang kurang asertiv dalam menyampaikan pendapat. Padahal, untuk maju di dalam persaingan internasional, hal itu sangat dibutuhkan sehingga ada baiknya mahasiswa Indonesia melatih dan mengembangkan dirinya dalam 2 hal tersebut.