Bersiap Menghadapi Gempa dengan Spiritualitas

Demikian kesimpulan yang disampaikan oleh Prof. Dwikorita Karnawati, Ketua Jurusan Geologi, Fakultas Teknik UGM, dalam acara FORSILAM PEDULI Gempa Padang yang digelar di Auditorium Fakultas Psikologi UGM, Jum’at, 9 Oktober 2009. Hal ini beliau tekankan karena Indonesia memang berada di daerah rawan gempa, demikian banyak daerah yang sangat potensial terjadi gempa besar karena letak geografisnya, namun ilmu pengetahuan sampai saat ini belum dapat memprediksikan waktunya. Jadi selain bekal-bekal pengetahuan dasar, apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa, masyarakat juga perlu membekali diri dengan spiritualitas yang mendalam untuk menghadapi kejadian yang bisa datang sewaktu-waktu dengan skala yang sangat bervariasi.

Forum kajian yang dihadiri oleh lebih dari 65 orang dosen dan karyawati muslimah UGM dan digelar pada saat istirahat sholat jum’at ini, juga menghadirkan Ustadzah Asri Widiarti, seorang penulis buku dan kolumnis di beberapa situs Islam seperti eramuslim. Beliau membahas gempa dari sisi pemaknaan agama.

Saat ini banyak beredar pembicaraan di mailist-mailist maupun di facebook bahwa gempa Padang yang terjadi pada pukul 17:16 dikaitkan dengan ayat Al-Qur,an 17:16, yang isinya adalah jika Allah murka dengan kedurhakaan penduduk negri, Allah akan membinasakan mereka. Ustadzah Widi menggaris bawahi bahwa di satu sisi gempa adalah sebuah peringatan, moment untuk instrospeksi, namun bukan hanya peringatan bagi orang Padang, tetapi bagi kita semua. Di sisi lain, gempa dan ujian-ujian lain diberikan Allah untuk menjadi sarana pembersihan dosa-dosa kita, jika kita menerima ujian ini dengan ikhlas, Allah akan menggugurkan dosa-dosa kita.

Dalam acara tersebut, FORSILAM juga melakukan penggalangan dana dengan cara menjual mug Forsilam seharga 50 ribu yang 100% keuntungannya akan disalurkan untuk korban gempa Padang melalui Center for Public Mental Health, Fakultas Psikologi UGM. Para peserta menyambut acara pengumpulan dana ini dengan antusias, hingga terkumpul dana sekita 1,5 juta pada acara yang rutin digelar 2 minggu sekali bergiliran dari fakultas ke fakultas tersebut.