Remaja Tuna Daksa itu pun Semakin Mandiri

"Keterbatasan" seringkali membuat remaja tuna daksa menjadi malu dan takut terhadap dunia luar. Akibatnya, konsep diri dan kemandiriannya menurun. Disadari atau tidak, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terkuburnya potensi mereka selama ini.

Berawal dari sebuah kepedulian, Fransisca menyusun sebuah program bertajuk "Layanan Rehabilitasi Penyesuaian Sosial" yang ditujukan untuk para remaja tuna daksa. Layanan rehabilitasi sosial adalah layanan rehabilitasi bersifat sistematis dan terus-menerus yang bertujuan membatu tuna daksa dalam mengatasi permasalahannya melalui program pemberian ketrampilan, kecakapan, perilaku, dan konsep-konsep. Dengan demikian mereka dapat mencapai peningkatan perkembangan pribadi, sosial, dan vokasional. Program ini mengantarkan Ibunda dari Eka Puspita K menjadi doktor UGM ke-1085.

Melalui disertasinya,  "PENGARUH LAYANAN REHABILITASI PENYESUAIAN SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN KONSEP DIRI, KEMANDIRIAN, DAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA TUNA DAKSA" , Fransisca membuktikan bahwa program layanan rehabilitasi penyesuaian sosial efektif untuk meningkatan konsep diri, kemandirian, dan penyesuaian diri pada remaja tuna daksa. Ia menambahkan, bahwa variasi skor individu pada kelompok eksperimen, kemungkinan disebabkan oleh perbedaan motivasi mengikuti program.

Berita terkait dapat dilihat di sini.