Ramadhan dan Semangat dalam Sejarah: Meningkatkan Etos Kerja dan Produktivitas

Fakultas Psikologi UGM pada Jumat (30/4) mengadakan acara Webinar Kajian Jumat Pagi yang mengangkat topik “Ramadhan dan Semangat dalam Sejarah: Meningkatkan Etos Kerja dan Produktivitas”. Acara ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Fakultas Psikologi UGM selama bulan Ramadhan di hari Jumat. Acara ini diawali oleh pembacaan kalam illahi dan dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh Dr. Yuli Fajar Susetyo, M.Si., Psikolog selaku wakil dekan bidang keuangan, aset, dan sumber daya manusia. Melalui sambutannya, Yuli berharap semoga kajian ini dapat menumbuhkan semangat anak-anak jaman sekarang yang cenderung lebih menyukai hal-hal yang berbau kesenangan untuk dapat lebih berjuang.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan, kesan, dan pesan yang diberikan oleh Dr. Esti Hayu Purnamaningsih, M.S. Sambutan, kesan, dan pesan yang disampaikan oleh beliau bertepatan dengan masa purna yang jatuh pada tanggal 30 April 2021. Esti merupakan salah satu staf pendidik yang sudah aktif mengajar sejak tahun 1985 dan telah merasakan kemajuan yang sangat dengan berbagai dekan, baik di bidang akademis maupun administrasi. “Banyak hal yang saya rasakan terutama selama di Fakultas Psikologi ini adalah kebersamaan yang luar biasa, kekompakan, keakraban, persaudaraan, saling mendukung, saling memberikan semangat, saling memberikan motivasi juga kerja sama yang semuanya mendukung untuk kemajuan kita bersama”. Harapannya hal-hal tersebut terus berlanjut dan menjadi kekuatan untuk memajukan Fakultas.

Terakhir, Esti berpesan untuk staf pendidik lainnya agar terus meningkatkan kemampuan diri dari berbagai kesempatan yang dapat diambil. Nantinya kemampuan tersebut dapat menjadi hal yang dapat memajukan Fakultas. Selain itu, Esti juga berpesan agar bekerja dalam bahagia karena bahagia akan membantu tercapainya sebuah tujuan dan bersyukur adalah salah satu cara untuk berbahagia.

Berikutnya memasuki acara inti yaitu Webinar Kajian Jumat Pagi yang diisi oleh ustadz Salim Afillah. Beliau menyampaikan bahwa seorang ulama yang Faqih dan ahli dalam Ilmu Kedokteran yaitu Imam Syafi’i mengatakan sesungguhnya rasa kenyang itu melemahkan tubuh, membuat tubuh lebih bekerja keras menghabiskan energinya untuk mencerna makanan-makanan tersebut lalu menumpuknya menjadi sesuatu yang membuat seorang manusia mengantuk dan malas bergerak. Sedangkan rasa lapar itu menjadikan pikiran menjadi tajam, menjernihkan hati, dan gerak menjadi lincah. Sehingga ketika seseorang merasa kurang produktif ketika Ramadhan, pada dasarnya mungkin belum memenuhi sunnah-sunnah Nabi SAW di dalam mempersiapkan bulan Ramadhan

Apabila dicermati, Nabi SAW dalam mempersiapkan bulan Ramadhan dengan memerhatikan kondisi fisik sejak bulan Rajab dengan memperbanyak puasa dibandingkan di bulan-bulan yang lain. Nabi SAW biasanya berpuasa sekitar 10-11 hari di bulan-bulan biasa, berpuasa lebih banyak dibandingkan bulan-bulan lain di bulan Rajab, berpuasa sebulan penuh di Ramadhan, dan berpuasa mendekati jumlah hari di bulan Ramadhan pada bulan Sya’ban.

Imam Nawawi menjelaskan bahwa memperbanyak puasa di bulan Sya’ban sebagai sunnah yang utama. Memperbanyak bulan puasa di bulan Sya’ban menjadi hal penting karena bertugas untuk mengiringi ibadah-ibadah yang agung. Sama halnya dengan sholat yang memiliki sunnah ba’diyah maupun qabliyah, bulan Ramadhan juga memiliki sunnah ba’diyah dan sunnah qabliyah. Sunnah ba’diyah bulan Ramadhan adalah berpuasa selama 6 hari di bulan Syawal karena barang siapa yang menyempurnakan puasa Ramadhan dengan menyusulinya berpuasa di bulan Syawal, maka akan ditulis baginya sebagai  puasa setahun penuh. Sementara sunnah qabliyah bulan Ramadhan adalah memperbanyak puasa di bulan Sya’ban tanpa adanya ketentuan tertentu mengenai jumlah.