Sabtu (27/3) Kapsigama berkerjasama dengan OCIA (Office of Cooperation, International Affairs, and Alumni) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada mengadakan acara dengan tajuk Psikolog Masuk Sekolah “Rahasia Memotivasi Siswa : Perspektif Psikologi”. Acara ini mengulas tentang bagaimana memotivasi siswa dalam belajar berdasarkan teori-teori psikologi pendidikan.
Acara berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.45 WIB. Peserta acara ini adalah guru dan tenaga pendidik hingga kepala sekolah mulai pendidikan tingkat dasar, menengah, hingga tingkat atas. Mereka datang dari berbagai sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
Acara diawali oleh beberapa kata sambutan. Kata sambutan pertama dari Ketua Kapsigama Prabaswara Dewi S.Psi., Psikolog. Kemudian kata sambutan kedua disampaikan oleh Kaprodi Magister Profesi Fakultas Psikologi UGM Dr. Sumaryono, M.Si. Selanjutnya kata sambutan ketiga disampaikan oleh Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (P3GTK) Dr. Praptono, M. Ed., sekaligus membuka acara ini.
Pemateri pada acara ini adalah Dr. Yuli Fajar Susetyo, M.Si., Psikolog, dosen Fakultas Psikologi UGM yang ahli dalam bidang Psikologi Pendidikan. Selain menjadi dosen ia juga dikenal sebagai trainer dan motivator di bidang pendidikan. Yuli juga menulis beberapa buku tentang pendidikan dan motivasi.
Pada kesempatan ini Yuli memaparkan materi tentang bagaimana memotivasi siswa dalam belajar melalui sudut pandang psikologi. Sebelum memaparkan apa saja strategi tentang motivasi, Yuli mengajak peserta untuk lebih memahami dahulu tentang siswa yang dihadapinya dalam profesi sehari-harinya sebagai seorang pengajar.
Yuli menekankan bahwa tidak ada jalan pintas dalam memahami peserta didik. Setiap siswa adalah unik dengan berbagai potensi yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu Yuli tidak memberikan tips-tips praktis yang siap pakai dalam menghadapi siswa. Sebaliknya, Yuli mengajak para guru untuk memahami dasar teoretis tentang motivasi anak dalam belajar secara komprehensif.
“Tujuan pertemuan kita adalah kita mencoba membuat sebuah pemahaman bersama tentang hal-hal penting yang harus kita fahami, lalu bapak ibu akan mengkonstruk sendiri bagaimana cara menerapkannya di sekolah” jelas Yuli.
Yuli menjelaskan bahwa sebelum memotivasi siswa, maka gurupun diajak memahami diri sendiri apakah sudah termotivasi dalam mengajar. Hal itu penting karena kondisi diri sendiri sangat mempengaruhi performa guru dalam menangani siswa. Di samping itu guru juga akan menjadi model bagi siswa dalam memotivasi dirinya sendiri dalam belajar. Kegigihan guru akan menjadi inspirasi murid-muridnya.
“Jika dipandang secara luas bukan hanya bicara motivasi untuk prestasinya tinggi, tapi lebih luas dari itu kita menjadi inspirasi mereka agar mereka itu punya motivasi menjadi orang yang besar, berkontribusi. Kemudian menjadi orang yang tidak pernah jatuh hanya karena persoalan kecil” tutur Yuli.
Dalam pemaparannya tentang motivasi Yuli banyak memberikan teori-teori dasar pendidikan seperti kecerdasan majemuk, self-fulfilling propechy, efikasi diri, self-worth theory, teori kognitif sosial dan lain sebagainya. Semuanya dijelaskan secara terperinci dan dikaitkan dengan contoh-contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta dapat lebih mudah memahaminya. Namun Yuli juga menjelaskan bahwa dalam memotivasi belajar anak, guru harus tetap memperhatikan aspek kesejahteraan dan kebahagiaan anak.
Acara berlangsung dengan lancar dan interaktif. Peserta secara antusias bertanya dan tentang motivasi yang baik dan benar dari sudut pandang psikologis. Panitia acara berharap dengan diadakannya acara ini dapat memberikan semangat kepada guru dan para pendidik yang hadir dalam acara ini mendapatkan wawasan tentang teori motivasi dan dapat mengaplikasikannya kepada siswa didiknya sesuai dengan karakter dan kebutuhannya.