Kamis (19/11), Center for Public Mental Health (CPMH) Universitas Gadjah Mada menjadi salah satu narasumber dalam acara advokasi kesehatan mental internasional yang diprakarsai oleh Sally Spencer Thomas dari New York secara daring. Acara ini bertajuk “Why We Need a Global Mental Health Revolution Now!: Transformative Changes at The Intersection of Mental Health and Social Justice”. Diana Setiyawati, M.HSc.Psy., Ph.D. selaku direktur CPMH menjadi narasumber pada acara ini bersama dengan pakar kesahatan jiwa lainnya di antaranya Sarah Gaer, Eduardo Vega, Ysabel Garcia dan perwakilan dari Youth Mental Health Canada.
#ElevateTheConvo merupakan tagar yang digunakan pada kegiatan yang diselenggarakan melalui media sosial twitter ini. Acara ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran masyarakat sekaligus melakukan advokasi terkait isu kesehatan jiwa di seluruh penjuru dunia. Selain itu acara ini juga memiliki tujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya revolusi kesehatan jiwa pada masyarakat.
Berbeda dengan advokasi yang dilakukan pada umumnya, advokasi kesehatan mental ini dilakukan secara daring melalui media sosial Twitter. Pada kegiatan ini setiap narasumber memberikan jawaban terkait pertanyaan seputar isu kesehatan mental yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dikemas dengan singkat, padat dan jelas, dengan maksimal 180 karakter tiap jawaban disertai dengan gambar penjelas ataupun tautan yang menjadi rujukan dari jawaban yang diberikan.
Setelah selesai memberikan jawaban dan saling merespon cuitan, narasumber akan melihat respon pengguna twitter sehari kemudian untuk dapat mengukur dampak yang berhasil diciptakan melalui kegiatan ini.
Sesuai dengan topiknya, pesan yang ingin disampaikan melalui acara ini adalah untuk memberikan pemahaman bahwa kesehatan jiwa merupakan tanggung jawab setiap orang. Melalui pelatihan dan pendampingan komunitas diharapkan dapat menciptakan dukungan yang lebih baik untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan jiwa yang dapat ditimbulkan salah satu yang sering terjadi adalah bunuh diri. Oleh karena hal tersebut, diperlukan adanya gerakan revolusi kesehatan jiwa dimana seluruh elemen masyarakat paham dan terlibat secara penuh untuk mendukung dan berpartisipasi.
“Alhamdulillah dari sini saya jadi tahu bahwa apa-apa yang selama ini diyakini dan diperjuangkan CPMH adalah right on track. Sesuai dengan yang dipikirkan orang-orang dari belahan bumi lain”, ungkap Diana.