Silih Agung Wasesa, S.Psi., M.Si atau yang akrab disapa Silih adalah lulusan Sarjana Psikologi Universitas Gadjah Mada. Saat ini Silih berkarier sebagai seorang penulis, youtuber, dan pemilik salah satu acara di SmartFM Jakarta. Silih juga dikenal sebagai ahli dalam mengembangkan merk, perilaku konsumen, strategi pemasaran, komunikasi, Pendidikan publik, dan modifikasi perilaku dengan berbagai pengalaman dalam masalah perusahaan. Semua itu sudah dan sedang dilakukan oleh Silih selama 28 tahun.
Tidak ingin disimpan sendiri, Silih mencoba berbagi pengalamannya tersebut dengan para wisudawan/wisudawati melalui acara Pembekalan Wisuda Program Sarjana Psikologi Periode IV T.A 2021/2022 (22/8). Topik yang diangkat pun tidak jauh dari keahlian yang dimiliki oleh Silih, yaitu branding sebagai salah satu bentuk dari ilmu psikologi terapan. Oleh karena itu, branding menjadi hal yang tidak bisa terpisahkan dari keilmuan psikologi.
Sebelum memasuki materi, hadir Ketua Program Studi Sarjana Psikologi, Indrayanti, Ph.D., Psikolog yang memberikan sambutan kepada wisudawan/wisudawati. “Karena ini (lulus sebagai sarjana) bagian dari perubahan kan? Klo perubahan, langkah pertama memang harus menerima. Jangan diingkari, apalagi cari-cari rasionalisasi biar dapat status sudah jadi S1 mahasiswa psikologi gitu ya. Semoga ini menjadi takdir kalian dan ini adalah babak baru dari kehidupan kalian untuk berjuang dan berkontribusi sesungguhnya”, ucap Indrayanti
Kemudian acara dilanjutkan oleh Silih yang mulai memberikan materi terkait pengalamannya selama 28 tahun menekuni ilmu terapan psikologi. “Sebetulnya sampai seberapa jauh sih psikologi bermanfaat untuk branding?”, tanya Silih di awal sesi. Menurut Silih, psikologi sangat bermanfaat untuk branding bahkan penting. Tujuan branding adalah membangun citra, keyakinan, jaminan kualitas, dan prestise yang bermuara pada munculnya hal tersebut muncul pertama kali di otak/pikiran.
Salah satu hal yang juga berkaitan dengan branding dan menjadi salah satu kunci untuk membentuk perubahan perilaku adalah Behavior Change Communication. Hal itu berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu mengubah perilaku orang lainnya melalui komunikasi. Teori lain yang juga berkaitan dengan behavior change communication adalah teori yang disampaikan oleh Ivan Pavlov dalam membentuk perilaku. “Hal menariknya adalah kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan tersimpan di DNA dan DNA bersifat genetis”, jelas Silih.
Selain itu, Silih juga menyampaikan tentang rentang perhatian hanya bertahan maksimal 3 bulan. Hal itu yang menyebabkan ada beberapa merk yang mengganti kemasannya untuk mempertahankan loyalitas konsumen terhadap produknya. “Saya berharap, setelah ini teman-teman tertarik untuk berkarier di dunia marketing, branding, atau kreatif dengan keilmuan Psikologi yang dimiliki”, ujar Silih.