Big Data merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan data dengan volume yang sangat besar baik untuk data terstruktur maupun tidak terstruktur. Hasil dari Big Data yang sudah diolah dapat menunjukkan hasil analisis data dengan cepat dan akurat sehingga dapat memberikan insight dalam pengambilan keputusan dan strategi dengan lebih baik. Oleh karena itu, Big Data menjadi populer dan digunakan oleh berbagai instansi seperti instansi pendidikan, pemerintahan maupun perusahaan untuk mengelola data. Pada hari Rabu, 14 November 2018 Program Studi Doktor Ilmu Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berkesempatan mengadakan workshop Big Data. Workshop Big Data ini merupakan workshop lanjutan yang sebelumnya telah diadakan pada tanggal 11 Oktober 2018 dengan materi yang berbeda. Ruang A-203 menjadi tempat penyelenggaraan workshop dengan jumlah peserta sebanyak 45 orang. Peserta workshop adalah mahasiswa S2 hingga S3 dan beberapa dosen dari Fakultas Psikologi. Workshop dilaksanakan dalam 4 sesi, dimulai pukul 8 pagi hingga 5 sore.
Dr. Mardhani Riasetiawan, M.T, dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM, menjadi pembicara pada sesi awal workshop. Beliau menyampaikan materi mengenai processing shortcut, exploring the data, hypothesis, dan visual exploration. Oleh beliau, peserta workshop diajak untuk praktik mengoperasikan dua macam tools yaitu Openrefine dan Power BI. Tools yang dimaksud adalah perangkat lunak yang digunakan dalam proses pengolahan Big Data. Peserta diminta untuk menganalisis jenis-jenis data dan relasi antar data dan kemudian menggabungkan jenis data dan relasinya dalam sebuah tampilan data yang lebih menarik, interaktif dan informatif.
Untuk sesi selanjutnya, Yunita Sari, M.Sc, Ph.D, yang juga merupakan dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM menyampaikan 3 materi pokok yaitu data processing, clustering dan classification. Berbeda dengan sesi sebelumnya sesi ini menggunakan perangkat lunak Orange ETL. Orange ETL berfungsi sebagai perangkat lunak untuk data mining dan memvisualisasikan data. Berbeda dengan Power BI, Orange ETL memiliki visualisasi yang lebih menarik dari setiap langkah-langkah yang dilakukan pada saat mengolah data dan memiliki lebih banyak pilihan toolbox.
Dengan menggunakan perangkat lunak tersebut untuk mengolah Big Data, proses mengolah data menjadi lebih mudah, cepat dan menyenangkan karena tampilan, toolbox dan interface perangkat lunak tersebut sangat menarik untuk dilihat dan mudah untuk dioperasikan. Walaupun kedua perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah Big Data tersebut memiliki fungsi yang hampir sama, namun Power BI memiliki kelebihan dibandingkan Orange ETL yaitu hasil olahan Big Data di Power BI dapat langsung diampilkan pada website secara interaktif dan menarik. (Humas Psikologi UGM/Jehna)