Tim Debat Fakultas Psikologi Juara Harapan I di Universitas Pendidikan Indonesia

Lima bulan baru saja dilalui, belum genap satu semester dijalani. Berbekal rasa penasaran yang cukup tinggi, tim yang beranggotakan 3 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Safira Rizky Mayla, Sinta Kartika Widyowati, dan Zaadila Muftial Mabrur untuk pertama kalinya mendaftarkan diri untuk menjajal lomba debat mahasiswa tingkat nasional yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bumi Siliwangi, Bandung. Lomba debat tingkat nasional kali ini mengusung tema “Revitalisasi Pendidikan Dasar dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045”. Lomba ini memiliki beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum berada pada tahap semifinal debat. Tahap pertama adalah seleksi peserta dengan mengirimkan esai yang juga diperlombakan. Terdapat berbagai pilihan subtema esai yang berkaitan dengan Pendidikan. Subtema yang dipilih oleh tim debat Psikologi adalah “Peran Pendidikan dalam Menciptakan Generasi Berkarakter”, dengan judul esai “Kolaborasi Project-Based Learning dengan Sekolah Konvensional sebagai Implementasi Menyongsong Indonesia Emas Berkarakter 2045”. Esai ini berhasil meraih juara harapan I Lomba Esai Nasional PGSD sekaligus mengantarkan tim debat Psikologi untuk lanjut pada tahap selanjutnya. Sesampainya di lokasi, tim tidak sendiri, tim UGM lain yang terdiri dari 2 mahasiswa senior dari Fakultas Psikologi yaitu Ryanti dan Nurul serta 1 mahasiswa senior dari Fakultas Kehutanan bernama Haris mampu menaikkan kepercayaan diri tim, salah satunya karena tim senior mampu membantu tim debat Psikologi untuk belajar dan disupervisi langsung oleh tim yang memiliki jam terbang yang lebih tinggi. Akhirnya pagi itu dua tim debat melenggang menuju lokasi babak penyisihan debat yang dilaksanakan di UPI Bumi Siliwangi dengan optimisme membawa pulang hasil di akhir lomba. Pada babak pertama tim debat Psikologi berhadapan dengan tim debat dari tuan rumah, UPI Bumi Siliwangi dengan mosi yang diperdebatkan, yaitu “Pelajaran Psikologi Pemuda di SMA dapat Membantu Perkembangan Usia Remaja”. Tim debat Psikologi berhasil memenangkan sesi tersebut dan mengantarkan tim melaju ke babak semifinal. Pada babak semifinal, tim debat Psikologi UGM berhadapan dengan tim debat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan mosi “Pemerintah memasukkan Pendidikan Seks di dalam Kurikulum SD”, dengan hasil akhir UNJ yang menggungguli UGM dengan skor yang terpaut tidak begitu jauh. “Meskipun lomba debat pertama yang kami jajal ini belum berhasil mengantarkan kami menjadi juara, namun kami bersyukur telah berhasil berada pada tahapan semifinal dan tentu kami akan menjajal lomba-lomba debat nasional selanjutnya karena menurut kami lomba debat seperti ini memiliki begitu banyak manfaat, salah satunya adalah melatih mahasiswa untuk berpikir cepat, tepat, tanggap, kritis dan solutif di tengah begitu banyaknya permasalahan yang harus diselesaikan, serta pengalaman bertemu dengan mahasiswa lain di luar kampus UGM membuat kami dapat belajar lebih banyak”, ungkap Zaadila.