Resiliensi Dan Prestasi Akademik Sebagai Indikator Posttraumatic Growth

Peneliti : Prof. Dr. Endang Ekowarni

Abstrak :

Salah satu faktor penghambat tercapainya manusia berkualitas seperti yang dideklarasikan dalam Millenium Development Goal’s 2015 adalah pluralisme masyarakat Indonesia dan karakter geografis di daerah lempeng bumi yang potensial memunculkan konflik dan bencana alam. Kedua kondisi tersebut mengakibatkan munculnya gejala traumatik yang mengganggu produktivitas. Di satu sisi belum banyak dikaji dan dikembangkan potensi positif ketangguhan psikologis atau posttraumatic growth (PTG). Penelitian membuktikan siswa SMP, SMA, dan mahasiswa yang mengalami trauma karena konflik bersenjata dan gempa bumi serta trauma yang sangat dahsyat mampu mencapai prestasi akademik yang cukup baik.

Faktor penunjang dalam mencapai prestasi akademik bagi siswa SMP di daerah gempa wilayah Bantul adalah resiliensi, dan belajar berdasarkan regulasi diri. Dengan menempatkan inteligensi sebagai variabel sertaan, ketiga variabel memberikan sumbangan efektif terhadap prestasi akademik sebesar 32,60%. Pada siswa SMA di Sigli daerah Pidie, Aceh prestasi akademik siswa berkorelasi positif dengan resiliensi dan tingkat religiusitas. Dengan menempatkan inteligensi sebagai variabel sertaan, ketiga variabel memberi kontribusi sebesar 33,60% terhadap prestasi akademik siswa. Untuk kelompok mahasiswa di Samalanga daerah Bireun, Aceh, prestasi akademik berkorelasi dengan resiliensi dan hardiness. Dengan menempatkan inteligensi sebagai variabel sertaan, ketiga variabel memberi kontribusi terhadap prestasi akademik sebesar 84,60%. Resiliensi merupakan variabel utama dalam mengembangakan ketangguhan menghadapi pengalaman traumatik atau potensi posttraumatic growth (PTG).

Kata kunci: posttraumatic growth, resiliensi, prestasi akademik