Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam. Berada di “Cincin Api” telah berkontribusi pada 90% aktivitas tektonik, yang telah menyebabkan bencana gempa bumi besar (BNPB, 2016). Pada tahun 2018, Indonesia menyumbang hampir setengah dari kematian bencana global dengan 5.510 korban (Pusat Epidemiologi Bencana, 2019), yang merupakan akibat dari dua gempa bumi besar di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah yang mengguncang Indonesia hanya dalam waktu dua bulan.
Indeks risiko bencana Indonesia secara keseluruhan terus menurun sejak 2015, dari ‘sangat tinggi’ menjadi ‘tinggi’ (United Nations University, 2015; Bündnis Entwicklung Hilft & Ruhr University Bochum, 2020), antara lain karena program Pemerintah Indonesia untuk membangun kesiapsiagaan bencana, seperti Desa Tangguh Bencana (BNPB, 2019). Program ini bertujuan untuk membentuk desa mandiri yang memiliki kemampuan mengenali bahaya lokal dan mengorganisir sumber daya masyarakat untuk meningkatkan kapasitas pengurangan risiko bencana (BNPB, 2017).
Namun aspek psikologis kesiapsiagaan masyarakat belum ditonjolkan dalam program kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat, seperti Desa Tangguh Bencana. Ini tidak hanya khusus untuk kasus Indonesia, studi tinjauan sistematis dari Boylan dan Lawrence (2020) melaporkan bahwa ada banyak literatur yang melaporkan penelitian tentang kesiapsiagaan untuk peristiwa bahaya alam di seluruh dunia, namun fokus utama penelitian adalah pada pemahaman dan peningkatan kesiapan fisik, sedangkan kesiapan psikologis kurang diperhatikan. Sedangkan peneliti seperti Roudini et al. (2017) tingkat psikologis rumah tangga yang lebih tinggi, atau kesiapan mental telah ditemukan terkait dengan kesiapan materi yang lebih besar, manajemen stres yang lebih efektif selama peristiwa bencana, dan penurunan kemungkinan mengalami masalah kesehatan mental setelahnya. Hingga saat ini, masih sangat sedikit literatur yang membahas kesiapsiagaan psikologis bencana, khususnya dalam konteks Indonesia.
Melihat adanya kesenjangan tersebut, PREPARED Project yang merupakan kolaborasi antara Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Tsunami Disaster Research Mitigation Centre (TDMRC), dan Poltekkes Mamuju, yang mendapatkan dukungan dana dari Pemerintah Australia yang diadministrasikan oleh Australia Awards Indonesia, bermaksud untuk mencari tahu lebih dalam mengenai apa dan bagaimana konsep kesiapsiagaan psikologis masyarakat Indonesia terhadap bencana.
Langkah pertama dengan melakukan penelitian literatur tersistematis didapatkan bahwa terdapat 15 faktor yang merupakan aspek-aspek kesiapsiagaan psikologis bencana masyarakat Indonesia. Temuan tersebut kemudian digunakan untuk penyusunan alat ukur kesiapsiagaan psikologis, yakni PREPARED Tool. Alat ini kemudian diujicobakan di 3 kabupaten/kota, yakni Kota Banda Aceh, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Mamuju. Uji coba perangkat tersebut telah berhasil menjangkau 704 responden di 3 wilayah tersebut, termasuk para responden yang termasuk dalam kategori kelompok rentan. Uji coba tersebut juga memberikan gambaran awal atau baseline mengenai kesiapsiagaan psikologis masyarakat terhadap bencana di 3 wilayah tersebut.
Perangkat ini kemudian dilatihkan kepada para relawan bencana di 3 wilayah tersebut. Pelatihan tersebut dimaksudkan sebagai pembekalan bagi relawan bencana untuk turut memperhatikan aspek psikologis dalam upaya kesiapsiagaan bencana. Harapannya, para relawan juga dapat membagikan pengetahuan yang telah didapatkan kepada rekan sesama relawan mengenai pentingnya kesiapsiagaan psikologis bencana.
Lebih lanjut lagi, sebagai bentuk diseminasi pengetahuan penelitian, project ini juga turut mengadakan webinar pembelajaran program. Webinar tersebut bertujuan untuk membagikan temuan dan pembelajaran dari penelitian terkait kesiapsiagaan psikologis bencana masyarakat berisiko bencana di Indonesia dan mensosialisasikan secara formal perangkat PREPARED tool sebagai instrumen pertama yang dikembangkan di Indonesia untuk memahami tingkat kesiapsiagaan psikologis bencana dan hasil temuan uji coba perangkat di lapangan dari tiga wilayah. Webinar ini turut mengundang instansi pemerintah termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di ketiga wilayah penelitian.
Project ini juga telah menghasilkan beberapa produk pengetahuan yang dapat diakses oleh masyarakat luas, di antaranya:
- Instrumen / perangkat PREPARED: http://ugm.id/PREPAREDtool
- Policy Brief PREPARED: http://ugm.id/PREPAREDPolicyBrief
- Modul PREPARED: http://ugm.id/ModulPREPARED
- Video Pembelajaran PREPARED: https://youtu.be/ggks-OGj-ug
- Manual Pengguna PREPARED: https://youtu.be/pZ1kUH9NJ-k
Untuk perizinan penggunaan perangkat maupun kolaborasi penelitian terkait Kesiapsiagaan Psikologis Bencana dapat menghubungi:
Dr. Pradytia Pertiwi
Gedung B113, Fakultas Psikologi UGM
Email: pradytia.putri.pertiwi@ugm.ac.id
Telp: +628562823477