Pengaruh Metode Penyuluhan Tentang Bahaya Penyalahgunaan Napza dalam Membentuk Sikap Anti Napza

Peneliti : Drs. Marnio Pudjono, M. S

Abstrak

Penyalahgunaan NAPZA akhir-akhir ini makin meningkat pesat jumlahnya, dan sudah banyak cara dan usaha untuk menambah pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA dalam rangka membentuk sikap anti NAPZA. Salah satu cara adalah dengan program penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA. Dengan bertambahnya pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA akan membentuk sikap positif anti NAPZA, yang selanjutnya akan tercapai meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan tidak menggunakan NAPZA. Hipotesis: Ada Perbedaan Pengaruh Metode Penyuluhanterhadap Pembentukan Sikap Anti NAPZA. Penelitian Pengaruh Metode Penyuluhan Tentang Bahaya Penyalahgunaan NAPZA ini bertujuan untuk menguji mana yang lebih efektif penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA dengan metode : ceramah, ceramah dan pemutaran film (audio visual) tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA, ceramah dan diskusi kelompok yang difasilitasi oleh seorang ahli, ceramah dan menghadirkan mantan pengguna NAPZA, dalam membentuk sikap anti NAPZA. Subyek penelitian adalah pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) berusia 12-15 tahun (tahun dihitung sampai dengan ulang tahun terakhir), berdomisili di DIY. Pemilihan subyek didasarkan atas pertimbangan bahwa siswa SMP adalah termasuk periode usia remaja, dimana pada usia ini remaja mulai mencari identitas diri dan berusaha lepas dari kendali orang tua (Mönk, Knoer dan Haditono, 1998) dan periode usia inilah yang dianggap rawan bagi remaja untuk mulai menyalahgunakan NAPZA. Sikap akan diukur dengan menggunakan skala sikap, sedangkan perbedaan efektivitas penyajian informasi akan diuji dengan metode eksperimen. Analisis data menggunakan Anava Mixed Design untuk membandingkan amatan antar kelompok, pre-tes dan pos-tes masing-masing kelompok. Hasilnya tidak adaperbedaan amatan antar kelompok, artinya tidak ada perbedaan pengaruh metode penyuluhan model: ceramah, diskusi, film, dan model mantan pengguna (F = 1,224; p=0.302) terhadap efektifitas pembentukan sikap anti NAPZA, dengan kata lain tidak ada yang lebih efektif diantara ke empat metode, sedangkan pada pre-tes dan pos-tesmasing-masing kelompok ada perbedaan (F = 11,414; p=0.001), rerata pos-tes lebih tinggi dari pada rerata pre-tes, artinya masing-masing metode mempunyai pengaruh terhadap peningkatan pembentukan sikap anti NAPZA.