Mahasiswi Psikologi Raih Juara Festival Tari Bali 2018 di Institut Teknologi Bandung
Festival Tari Bali XX (FTB XX) ‘‘Bali Aga’’ merupakan sebuah kompetisi tari Bali se-Jawa dan Lampung yang diadakan setiap 2 tahun sekali di ITB (Institut Teknologi Bandung). Perlombaan ini mengusung tema ‘‘Bali Aga’’ yang secara etimologi berarti Bali asli untuk mengangkat kembali eksistensi dari tari Bali klasik dengan nilai-nilai kebudayaan asli Bali.
Tim UKM UTB (Unit Tari Bali) Universitas Gadjah Mada mengikuti ajang perlombaan yang diadakan pada tanggal 23-25 November 2018 ini dengan memberangkatkan 11 orang perwakilan yang terdiri dari 1 pelatih dan 10 penari yang berasal dari berbagai fakultas di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Salah satu penari yang ikut berpartisipasi pada kompetisi ini adalah Luh Tasya Anggita Nimesa, mahasiswi Fakultas Psikologi angkatan 2018 yang akrab dipanggil Tasya atau ‘Caca’.
Gadis 19 tahun asal Bali ini berhasil mendapat 2 juara sekaligus, yaitu Juara 1 Lomba Tari Bali Kategori Beregu dan Juara 3 Tari Bali Kategori Perorangan.
Untuk kategori Tari Bali beregu, Caca bersama 2 anggota tim lainnya yaitu Gung Inten dari Fakultas Pertanian angkatan 2015 dan Gema dari Fakultas Kehutanan angkatan 2015 membawakan Tari Cilinaya yang menggambarkan keceriaan muda para gadis. Sementara, untuk kategori Tari Bali perorangan, Caca membawakan Tari Condong yang menceritakan kisah tentang abdi Raja Bali.
Hari pertama perlombaan, yaitu pada tanggal 23 November 2018, Caca mengikuti seleksi perlombaan Tari Bali Perorangan (Tari Condong) yang akan ditampilkan lagi pada babak final tanggal 25 November 2018 apabila berhasil lolos seleksi 10 besar. Pada akhir seleksi perlombaan diumumkan bahwa Caca berhasil lolos 10 besar untuk kategori perorangan ini.
Hari kedua, bersama dengan 2 anggota tim lainnya, Caca membawakan tarian kategori Tari Beregu. Tari yang ditampilkan adalah tari Cilinaya. Untuk kategori tari beregu ini, Caca bserta tim berhasil meraih juara 1.
Pada hari terakhir, Caca mengikuti babak final tari perorangan dengan menampilkan Tari Condong dan berhasil meraih juara 3.
Bagi Caca, banyak kendala dialami selama menjalani persiapan perlombaan ini. Kesibukannya sebagai anggota Palapsi mengharuskannya untuk membagi waktu antara kegiatan Palapsi dan latihan tari di hari yang bersamaan. Menurutnya, hal tersebutlah yang mampu merubah dirinya yang awalnya hanya sebagai mahasiswi ‘kupu-kupu’ menjadi mahasiswi dengan berbagai kegiatan tetapi mampu menghasilkan prestasi.