Keterlibatan, Keberhargaan, dan Kompetensi Sosial sebagai Prediktor Kompetisi pada Remaja

Peneliti : Drs. Singgih WIbowo Santoso, S.U

Abstrak

Kompetisi pada remaja merupakan tindakan sering muncul yang menggambarkan adanya dorongan untuk mengekspresikan kemampuannya, mengukur kemampuan tersebut dengan cara membandingkan dengan orang lain, dan berusaha menjadi yang terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah keterlibatan, keberhargaan/rasa berharga, dan kompetensi sosial dapat menjadi prediktor munculnya kompetisi pada remaja. Subjek penelitian berjumlah 232 siswa SMP dan SMA favorit dan tidak favorit di kota Yogyakarta dan Gunungkidul. Data dikumpulkan menggunakan skala keterlibatan, keberhargaan, kompetensi sosial, dan kompetisi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi dan t-test untuk analisis tambahan.

Hasil menujukkan bahwa pengaruh keterlibatan, keberhargaan, dan kompetensi sosial terhadap kompetisi menghasilkan F = 65,274 (p < 0,01). Secara bersama-sama pula, keterlibatan, keberhargaan, dan kompetensi sosial dapat memprediksi kompetisi pada remaja sebesar 46,3 % (R2 = 0,463). Berdasarkan uji t-test sebagai analisis tambahan diperoleh hasil bahwa ada perbedaan kompetisi antara sekolah favorit dengan sekolah tidak favorit. Kompetisi di sekolah yang tidak favorit justru lebih tinggi (t = -2,752, p < 0,01). Selain itu, ada perbedaan kompetensi sosial antara sekolah di Gunung Kidul dan Yogyakarta. Kompetensi sosial siswa di Gunung Kidul lebih tinggi dibandingkan siswa di Yogyakarta (t = -2,083, p < 0,05). Hasil lain yang diperoleh adalah kompetisi siswa di sekolah favorit lebih rendah dibandingkan sekolah tidak favorit (t = -2,752, p < 0,01). Khusus untuk siswa SMA, diperoleh hasil bahwa kompetensi sosial siswa SMA Gunung Kidul lebih tinggi dibandingkan siswa SMA di Yogyakarta (t = -3,966, p < 0,05) dan kompetensi sosial siswa SMA tidak favorit lebih tinggi daripada siswa SMA tidak favorit.

Keywords : kompetisi, keterlibatan, keberhargaan, kompetensi sosial