Pada hari Selasa, 16 Oktober 2018 telah sukses dilaksanakan acara Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Fakultas Psikologi UGM 2018. Acara berisi presentasi KTI (Karya Ilmiah Tulis) dari masing-masing calon mapres, yaitu Rahmayanti dan Eva Rahman. Acara berlangsung di Ruang A-203 Fakultas Psikologi UGM pada pukul 16.00 WIB dan ruangan ramai diisi oleh para pendukung dari masing-masing calon mapres. Sebelum proses pemilihan tersebut, calon mapres sudah memasukkan berkas ke universitas terlebih dahulu untuk kelengkapan proses awal yang meliputi berkas prestasi, organisasi, pencapaian, kepanitiaan, IPK, dan KTI (Karya Tulis Ilmiah). Proses pemilihan dihadiri juga oleh mapres Fakultas Psikologi sebelumnya dan dosen-dosen sebagai juri untuk pemilihan yaitu Drs. Haryanto, M.Si dan Ardian Praptomojati, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Pada tanggal 26 Oktober 2018 kemarin, Fakultas Psikologi UGM memutuskan Rahmayanti sebagai Mapres 1 Psikologi dan Eva Rahman sebagai Mapres 2 Psikologi.
Rahmayanti atau yang akrab dipanggil Ryanti mengaku bahwa menjadi mapres bukan tujuan besar yang dibuat sejak pertama memasuki perkuliahan. Bagi Ryanti, tujuannya adalah memanfaatkan sebesar-besarnya kesempatan yang ada di UGM untuk menjadikan dirinya lebih baik. Ryanti merasa bahwa tidak banyak orang yang bisa merasakan kuliah di UGM dan harus memaksimalkan kesempatan ini sehingga ia melihat bahwa salah satu kesempatan tersebut adalah menjadi mapres. Hal ini kemudian memotivasi Ryanti untuk ikut pemilihan mapres Fakultas Psikologi.
Berbeda dengan Ryanti, Eva menjelaskan bahwa sejak pertama kali mendapatkan prestasi di semester 2, ia sudah berorientasi untuk menjadi mapres Fakultas Psikologi UGM. Motivasi ini juga semakin bertambah ketika Eva mengenal baik dan sering berdiskusi dengan dua mapres sebelumnya yaitu Irvandias Sanjaya dan Zahwa Islami. Bagi Eva, menjadi mapres adalah kesempatan untuknya bertemu banyak orang-orang hebat dari berbagai fakultas di UGM, mengaktualisasikan diri, dan melebihi batas dirinya.
Selama proses pemilihan mapres, Ryanti dan Eva mengungkapkan bahwa dua mapres Fakultas Psikologi sebelumnya yaitu Irvandias Sanjaya dan Zahwa Islami adalah sumber inspirasi. “Kami melihat bahwa Mas Irvandias dan Mba Zahwa adalah orang-orang yang tidak hanya progresif namun juga produktif. Hal ini sangat pantas untuk ditiru oleh siapapun dan bisa dijadikan sebagai teladan. Pertama kali kenal Mas Irvandias dari Instagram dan saya melihat bahwa dia adalah orang yang benar-benar luar biasa karena prestasinya dan ini sungguh menginspirasi! Kalau Mba Zahwa sendiri, saya seperti melihat sosok yang penuh percaya diri dan cerminan Psikologi itu ada pada dirinya,” tutur Ryanti yang berasal dari Serang, Banten.
Tidak hanya memiliki kesamaan dalam tokoh inspirasi, Ryanti dan Eva memiliki kembaran yang sama-sama memiliki prestasi. “Kembaran saya juga menjadi mapres di Farmasi dan dia juga yang mendorong saya untuk ikut menjadi mapres ini. Namun sayangnya, kembaran Ryanti belum bisa menjadi mapres karena tidak adanya kesempatan terbuka untuk mendaftar sebagai mapres seperti Fakultas Psikologi di fakultasnya,” ujar Eva menjelaskan. Ryanti dan Eva sangat berterimakasih atas dukungan dari banyak orang yang telah diberikan selama ini. Mulai dari angkatan 2016, LM, CICP, KMP, Selusin, teman-teman PKM, keluarga, dan yang lainnya karena telah berhasil memberikan kekuatan untuk sampai pada hari ini.
Selanjutnya, mapres Fakultas Psikologi UGM akan mengikuti kegiatan Super Camp UGM untuk membawa nama fakultas dalam pemilihan mapres tingkat universitas. “Semoga mapres ini bisa menjadi inspirasi bagi yang lain untuk terus berprestasi. Fakultas bisa mengadakan semacam komunitas atau kelompok studi sebagai wadah mahasiswa mempersiapkan diri untuk berprestasi sehingga ketika ada pemilihan mapres mahasiswanya tidak lagi gelapan atau kurang persiapan,” ujar Eva.
Ryanti menambahkan, “Kami juga berharap dengan adanya mapres ini bisa memacu diri sendiri maupun orang lain untuk terus progresif dan produktif karena mapres ini bisa dijadikan cermin besar untuk menunjukkan perkembangan diri. Harapannya fakultas juga memfasilitasi hal tersebut dengan memberikan informasi seluas-luasnya tentang kegiatan seperti lomba, konferensi, maupun seminar dari tingkat regional sampai internasional yang bisa diikuti mahasiswa sehingga memacu untuk berprestasi, dan Fakultas Psikologi bisa melahirkan lebih banyak lagi orang-orang hebat.”