Kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berjalan di akhir tahun 2015 membuka mata masyarakat Indonesia terhadap resiko kompetensi yang muncul. Bagaimana tidak, selain lapangan pekerjaan yang semakin beraneka ragam akses untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri pun semakin mudah. Hal ini menjadi pedang bermata dua bagi para freshgraduate di Indonesia karena artinya kita harus bersaing dengan jobseeker dari negara lain. Lantas bagaimana Fakultas Psikologi UGM menyiapkan mahasiswanya untuk menghadapi tantangan MEA?
Persatuan Orang Tua Mahasiswa Psikologi (POTMAPSI) kembali mengadakan pertemuan rutin tahunan bagi mahasiswa baru, Sabtu (26/3) kali ini yang diundang adalah orang tua mahasiswa baru angkatan 2015. Acara yang bertempat di gedung G-100 ini sebagai wadah kebersamaan bagi pertemuan para orang tua mahasiswa dan dosen Fakultas Psikologi. Selain menerangkan mengenai program kerja dan struktur kepengurusan juga diadakan talkshow yang dibawakan oleh Dian Nasrah Marissa, MHSc., Ph.D., salah satu dosen Fakultas Psikologi. Materi yang disampaikan oleh seolah menjawab keresahan orang tua mahasiswa mengenai cara Fakultas Psikologi mendidik mahasiswanya agar siap menghadapi MEA.
Talkshow yang bertajuk “Mempersiapkan Profesional Psikologi dalam Menyongsong MEA” menjelaskan perangkat kurikulum dan SDM yang dimiliki oleh Fakultas Psikologi. Diantaranya kurikulum terstandarisasi nasional (BAN-PT) dan regional ASEAN (AUN), mobilitas dosen dan mahasiswa di dalam dan luar negeri, fasilitas exchange student, serta yang terbaru adalah rencana pengembangan internasionalisasi prodi S1 (International Undergraduate Program). Harapannya dengan segala fasilitas dan dukungan yang ada, maka mahasiswa Fakultas Psikologi menjadi the next generation professional dan dapat bersaing di kancah MEA.
Selain mengandalkan pengetahuan, kesuksesan menghadapi MEA juga dapat tercapai dengan sikap dan disposisi profesional serta keterampilan sosial. Berikut adalah sembilan keterampilan yang dirangkum oleh Fakultas Psikologi dan harus dimiliki oleh mahasiswa jika ingin berhasil menghadapi tantangan MEA, yaitu (1) pemecahan masalah kompleks, (2) kemampuan berpikir kritis, (3) pengambilan keputusan, (4) fleksibilitas berpikir, (5) kreativitas, (6) inteligensi emosi, (7) manajemen manusia, (8) orientasi melayani, (9) negoisasi. Selain itu Fakultas Psikologi tak lupa menyelipkan nilai ketuhanan, bahasa, dan sensibilitas budaya lokal yang menjadi ciri khas Universitas Gadjah Mada sebagai Universitas Pancasila yang menjunjung keunikan Indonesia.
Pada puncak acara, Fakultas Psikologi mengumumkan 12 mahasiswa terbaik angkatan 2015 yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi. Berikut ini nama mahasiswa dengan IPK terbaik, yaitu:
No | Nama Mahasiswa | IPK | Dosen Pembimbing Akademik |
1 | Claudia Laura Stephany | 4.0 | Retno Suhapti, Dra., SU., MA. |
2 | Vinny Marviani | 4.0 | Maria Goretti Adiyanti, Dr., M.S. |
3 | Wahyu Zahratul Fitriyah | 3,97 | Sofia Retnowati, Prof. Dr., MS. |
4 | Delfina Hanna Chrisyandra | 3,93 | Ira Paramastri, Dr., MSi. |
5 | Hika Chrisyandani | 3,92 | Sumaryono, Drs., M.Si. |
6 | Annisa Ardi A | 3,92 | Wisjnu Martani, Dr., S.U |
7 | Syarifa Yurizdiana | 3,92 | Sofia Retnowati, Prof. Dr., MS. |
8 | Annisa Nur H | 3,89 | Wisjnu Martani, Dr., S.U. |
9 | Pratipa Sidhaya | 3,89 | Ridwan Saptoto, S.Psi., M.A. |
10 | Diayu Fitria Ashari | 3,87 | Retno Suhapti, Dra., SU., MA. |
11 | Dini Raudhatul Jannah | 3,87 | Retno Suhapti, Dra., SU., MA. |
12 | Cinka Yuniar Pramesti | 3,87 | Maria Goretti Adiyanti, Dr., M.S. |
Semoga kedua belas mahasiswa di atas dapat terus mempertahankan prestasi yang sudah dicapai dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan MEA. (Alifah)