Dampak dari bencana alam tidak mudah untuk diuraikan penyelesaiannya. Mengingat kompleksitas permasalahan pada bencana alam. Dampak kerugian yang timbul dapat memengaruhi aspek ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, bahkan politik. Dengan demikian, bencana alam perlu dilihat dari berbagai macam perspektif pemikiran untuk mengurangi dampak kerugian dan meningkatkan kekuatan masyarakat dalam hidup dengan alam.
Gagasan untuk mendudukkan berbagai pemikiran untuk membangun kekuatan masyarakat tersebut, mendorong Universitas Gadjah Mada (Indonesia) dan Coventry University (UK), dengan didukung oleh British Council melalui program Newton Researcher Links, untuk menyelenggarakan Internasional Workshop Multidisipliner dengan tema Disaster Reduction, Resilience, Well-Being, and Culture. Program tersebut mendorong kolaborasi yang baik diantara peneliti kebencanaan, LSM, pemerintah, dan masyarakat untuk mencapai pemahaman yang menyeluruh pada pengurangan dampak bencana.
Workshop ini bertujuan untuk 1) meningkatkan monitoring geografis atas level aktivitas dan level bahaya bencana alama lainnya, 2) Mendiskusikan penerapan komunikasi resiko terbaru serta bagaimana mengembangkan dan mengevaluasi pelatihan pengurangan dampak bencana berbasis budaya, 3) Menunjukkan isu-isu budaya dan ketahanan dalam kaitannya dengan praktek-praktek yang menjaga kesejahteraan individu dan masyarakat, seperti melalui penyediaan dukungan psikososial.
Researcher Links Workshop ini akan dilangsungkan dengan seminar dan diskusi secara inklusif dari berbagai ahli dan praktisi kebencanaan. Agenda utama dalam workshop ini untuk dapat meningkatkan monitoring potensi dan ancaman bencana alam di Indonesia dan mendorong resiliensi masyarakat pada daerah rawan bencana. Bencana alam yang terkait erat dengan perlaku dan budaya, maka melalui workshop ini pula disusun langkah strategis untuk mengurangi dampak buruk bencana alam melalui strategi budaya.
Isu dan program yang diusung memiliki keterkaitan erat dengan kemampuan individu dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Tentu dalam hal ini resiliensi dan wellbeing masyarakat dapat diupayakan dengan melihat potensi yang ada dalam masyarakat itu sendiri. Mengingat pengalaman dalam penanganan bencana dan dampak secara psikososial, maka Center for Public Mental Health ditunjuk sebagai penyelenggara International Workshop tersebut.
Acara ini berlangsung dari 15-19 Februari 2016 di Fakultas Psikologi UGM. Berbagai ahli dan praktisi kebencanaan dari Indonesia dan UK turut ambil bagian dalam seminar dan diskusi. Para ahli tersebut meliputi Prof. Subandi (UGM), Prof. Muh. Aris Marfa’i (UGM), Dr. Rahmat Hidayat (UGM), Dr. Gavin Sullivan (Coventry University), Dr. Yung-Fang Chen (Coventry University), Dr. Matt Blackett (Coventry University). Peserta workshop meliputi 36 praktisi dan akademisi dari berbagai disiplin ilmu dari universitas-universitas di Indonesia dan UK, yang akan mempresentasikan dan mendiskusikan rencana penelitian multidisipliner terkait dengan isu kebencanaan.
Terselenggaranya program ini didukung penuh oleh British Council melalui NewtonFund. Melalui program-program yang digagas melalui Newton Fund, British Council mendukung dan mendorong untuk banyak dilakukan penelitian dan pengembangan ketahanan dan kesejahteraan masyarakat dalam setting kebencanaan di Indonesia. Selain itu, kerja sama ini akan mendorong keterlibatan penuh dan kolaborasi yang baik antara peneliti dan praktisi kebencanaan Indonesia dan UK.