Peneliti : Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si
Abstrak
Perilaku eksplorasi adalah penting untuk mempertahankan hidup. Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), mengeksplorasi minyak bumi gas alam dan batubara serta mengeksplorasi pengetahuan. Kemampuan mengeksplorasi pada binatang adalah berkaitan dengan mencari pasangan hidup, mengindari musuh,mencari area baru oleha karena menyempitnya lahan untuk hidup.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengayaan lingkungan (Enrichment Environment) terhadap kemampuan eksplorasi pada tikus Galur Wistar. Kemampuan eksplorasi diukur dengan menggunakan Open Field Test yaitu alat untuk melihat adanya konflik alami antara keinginan dan ketakutan untuk mengeksplorasi di area terbuka yang dinilai berpotensi membahayakan. Kemampuan eksplorasi yang dilihat adalah : Lama waktu di area pinggir dan tengah, panjangnya jarak yang ditempuh di area pinggir dan tengah, jumlah berdiri di area pinggir dan tengah, dan banyaknya feses yang diekskresikan di area pinggir dan tengah. Pengayaan lingkungan yang dimaksudkan adalah penempatan tikus dalam kandang yang diberikan alat-alat permainan dan dalam kelompok sebagai stimulasi kompleks sosial dan benda mati. Subjek penelitian adalah tikus Galur Wistar berjumlah 44 ekor terdiri atas 22 ekor tikus jantan dan 22 ekor tikus betin. Penelitian dilakukan di Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Umum UGM. Tikus dikelompokkan dalam empat kelompok, yaitu (1) perlakuan yaitu dalam kandang berkelompok dan terdapat permainan, (2) kelompok kontrol dalam kandang berkelompok tanpa permainan, (3) kelompok perlakuan dalam kandang individual dengan permainan, dan(4) kelompok kontrol dalam kandang individual tanpa permainan. Hipotesis yang diajukan : pengayaan menyebabkan perbedaan daya eksplorasi. Kelompok tikus yang mendapat pengayaan lebih baik daya eksplorasinya daripada tikus yang tidak mendapat pengayaan. Hasil yang diperoleh adalah tidak ada perbedaan daya eksplorasi pada keempat kelompok baik pada kelompok tikus jantan maupun tikus betina yang mendapatkan pengayaan lingkungan maupun yang tidak mendapat perlakuan (pengayaan), dengan F = 1.172, p = 0.249 (p > 0.05).
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengayaan lingkungan (Enrichment Environment) terhadap kemampuan eksplorasi pada tikus Galur Wistar. Kemampuan eksplorasi diukur dengan menggunakan Open Field Test yaitu alat untuk melihat adanya konflik alami antara keinginan dan ketakutan untuk mengeksplorasi di area terbuka yang dinilai berpotensi membahayakan. Kemampuan eksplorasi yang dilihat adalah : Lama waktu di area pinggir dan tengah, panjangnya jarak yang ditempuh di area pinggir dan tengah, jumlah berdiri di area pinggir dan tengah, dan banyaknya feses yang diekskresikan di area pinggir dan tengah. Pengayaan lingkungan yang dimaksudkan adalah penempatan tikus dalam kandang yang diberikan alat-alat permainan dan dalam kelompok sebagai stimulasi kompleks sosial dan benda mati. Subjek penelitian adalah tikus Galur Wistar berjumlah 44 ekor terdiri atas 22 ekor tikus jantan dan 22 ekor tikus betin. Penelitian dilakukan di Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Umum UGM. Tikus dikelompokkan dalam empat kelompok, yaitu (1) perlakuan yaitu dalam kandang berkelompok dan terdapat permainan, (2) kelompok kontrol dalam kandang berkelompok tanpa permainan, (3) kelompok perlakuan dalam kandang individual dengan permainan, dan(4) kelompok kontrol dalam kandang individual tanpa permainan. Hipotesis yang diajukan : pengayaan menyebabkan perbedaan daya eksplorasi. Kelompok tikus yang mendapat pengayaan lebih baik daya eksplorasinya daripada tikus yang tidak mendapat pengayaan. Hasil yang diperoleh adalah tidak ada perbedaan daya eksplorasi pada keempat kelompok baik pada kelompok tikus jantan maupun tikus betina yang mendapatkan pengayaan lingkungan maupun yang tidak mendapat perlakuan (pengayaan), dengan F = 1.172, p = 0.249 (p > 0.05).
Kata Kunci : kemampuan eksplorasi, pengayaan lingkungan