Peneliti: Supra Wimbrti, M.Sc, Ph.D
Kebutuhan akan adanya alat ukur yang terstandar untuk mendiagnosis hambatan emosi dan perilaku serta mengetahui tingkat keyakinan akan keberhasilan dalam pelajaran matematika dirasakan cukup mendesak. Salah satu alat tes yang biasa digunakan untuk menegakkan diagnosis ini adalah CBCL (Child Behavior Checklist), Sampai saat ini, adaptasi dan standarisasi alat ukur tersebut pada berbagai tingkat usia di Indonesia masih belum banyak dilakukan. Waringah (1998) telah melakukan adaptasi alat tes ini (CBCL) pada anak-anak TK usia 4-6 tahun, namun adaptasi untuk usia yang lebih tinggi, seperti pada anak SD, belum dilakukan. Selain itu pemahaman akan tingkat keyakinan dalam mengerjakan tugas matematika (mathematical self-efficacy) amat jarang diteliti. Penelitian ini bermaksud untuk (1) melakukan adaptasi CBCL edisi ke-2 (1991) pada anak-anak klas 4-6 sekolah dasar. Adapun cara yang akan dilakukan adalah mencari gambaran penyebaran frekuensi dan persentil nilai-nilai subjek pada setiap ranah psikologi yang diukur dalam CBCL; dan (2) melihat self-efficacy matematika dari anak-anak berpestai matematika tinggi dan rendah. Subjek dalam penelitian ini adalah 1032 siswa SD dari tujuh sekolah. Dari CBCL yang sudah diadaptasi terlihat bahwa sebagian besar anak-anak berbakat matematika memiliki hambatan emosi dan perilaku. Siswa dan orangtua kelas IV sampai kelas VI dengan prestasi tinggi (27% atas) dan rendah (27% bawah) pada pelajaran matematika akan dilibatkan dalam penelitian ini. Profil atau gambaran mengenai perilaku eksternalisasi dan internalisasi pada siswa-siswa tersebut juga akan dibuat dan tingkat self-efficacy matematika telah dilaporkan.
Abstrak:
Kebutuhan akan adanya alat ukur yang terstandar untuk mendiagnosis hambatan emosi dan perilaku serta mengetahui tingkat keyakinan akan keberhasilan dalam pelajaran matematika dirasakan cukup mendesak. Salah satu alat tes yang biasa digunakan untuk menegakkan diagnosis ini adalah CBCL (Child Behavior Checklist), Sampai saat ini, adaptasi dan standarisasi alat ukur tersebut pada berbagai tingkat usia di Indonesia masih belum banyak dilakukan. Waringah (1998) telah melakukan adaptasi alat tes ini (CBCL) pada anak-anak TK usia 4-6 tahun, namun adaptasi untuk usia yang lebih tinggi, seperti pada anak SD, belum dilakukan. Selain itu pemahaman akan tingkat keyakinan dalam mengerjakan tugas matematika (mathematical self-efficacy) amat jarang diteliti. Penelitian ini bermaksud untuk (1) melakukan adaptasi CBCL edisi ke-2 (1991) pada anak-anak klas 4-6 sekolah dasar. Adapun cara yang akan dilakukan adalah mencari gambaran penyebaran frekuensi dan persentil nilai-nilai subjek pada setiap ranah psikologi yang diukur dalam CBCL; dan (2) melihat self-efficacy matematika dari anak-anak berpestai matematika tinggi dan rendah. Subjek dalam penelitian ini adalah 1032 siswa SD dari tujuh sekolah. Dari CBCL yang sudah diadaptasi terlihat bahwa sebagian besar anak-anak berbakat matematika memiliki hambatan emosi dan perilaku. Siswa dan orangtua kelas IV sampai kelas VI dengan prestasi tinggi (27% atas) dan rendah (27% bawah) pada pelajaran matematika akan dilibatkan dalam penelitian ini. Profil atau gambaran mengenai perilaku eksternalisasi dan internalisasi pada siswa-siswa tersebut juga akan dibuat dan tingkat self-efficacy matematika telah dilaporkan.