Kamis, 6 Desember 2018, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapatkan kunjungan dari mahasiswa dan dosen The University of Sydney. Kunjungan ini merupakan agenda filed trip rangkaian acara summer course yang mereka ikuti.
Sebanyak 16 mahasiswa dan 2 dosen dari The University of Sydney yang hadir disambut oleh pihak dekanat Fakultas Psikologi UGM beserta jajarannya dan tim dari Center for Public Mental Health (CPMH). Acara berlangsung lancar dari pukul 09.00 hingga 12.00 di Gedung A ruang 203.
Acara kunjungan di buka dengan sambutan dan penjelasan singkat mengenai Fakultas Psikologi UGM oleh Dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Faturcohman, M.A. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai fenomena dan penanggulangan gangguan kesehatan mental di Indonesia, khususnya fenomena pasung oleh kepala CPMH, Diana Setiyawati, M.HSc.Psy., Ph.D.
Diana menjelaskan lebih spesifik mengenai advokasi yang dilakukan CPMH terhadap Gerakan Bebas Pasung dengan mengambil contoh kasus Mbah Marsiyo yang terjadi di Kebumen. Diana mengungkapkan bahwa CPMH ikut berperan aktif dalam membantu ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang tinggal di tempat rehabilitasi milik Mbah Marsiyo, yang diberi nama DARASO, untuk mendapatkan fasilitas yang lebih layak.
Selain itu CPMH juga turut membantu membebaskan ODGJ yang dipasung sehingga mereka dapat beraktivitas dengan bebas. Hal lain yang secara kontinu dilakukan CPMH untuk mendukung Gerakan Bebas Pasung di Indonesia adalah dengan memberi edukasi dan pelatihan kepada pekerja sosial dan relawan kesehatan mental, membangun sistem kesehatan mental yang komprehensif, dan melakukan penelitian untuk menganalisis metode advokasi yang telah dilkasanakan sehingga dapat diimplementasikan di wilayah lain di Indonesia.
Di akhir sesi, Diana mengajak mahasiswa dan dosen dari negeri kangguru ini untuk mengikuti agenda The 3rd International Summer Course on Advocacy Skills in Mental Health System Development: from research to policy. Acara summer course tersebut akan diselenggarakan oleh CPMH pada bulan Juli tahun mendatang. Tema yang diangkat pada summer course tersebut adalah Family and Mental Health Promotion. (Humas Psikologi UGM/Jehna)
Tim debat Fakultas Psikologi mengikuti lomba debat nasional PGSD FIP UPI 2018 yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 29 November – 2 Desember 2018.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mengembangkan dan menumbuhkan sikap kreatif, sportif dan sebagai sarana aktualisasi potensi mahasiswa. Lomba debat ini mengusung tema “Revitalisasi Pendidikan Dasar dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045”.
Tim UGM yang beranggotakan Haris Hendrik, mahasiswa Fakultas Kehutanan, Rahmayanti dan Nurul Hidayah yang merupakan mahasiswi dari Fakultas Psikologi berhasil menjadi runner-up dalam lomba ini.
Tahap awal penentuan tim yang masuk menjadi finalis adalah dengan seleksi esai. Tim UGM mengirimkan esai dengan judul “Pendidikan Inklusif “Beasiswa 10.000”. Implementasi “Goodness Integrated Collaboration” sebagai Manajemen Strategis “5M Movement” dalam Upaya Mewujudkan Generasi Berkarakter “Memayu Hayuning Bawana” untuk Indonesia Emas 2045. Esai tersebut berhasil mengantarkan tim ke babak selanjutnya.
Dengan lolosnya essai tersebut, tim selanjutnya mengikuti pertandingan pertama memperebutkan victory point agar dapat lolos ke babak semifinal. Permasalahan yang didebatkan pada pertandingan pertama adalah mengenai penerapan pendidikan wajib wirausaha utuk pendidikan atas dan pendidikan menengah guna mencetak pengusaha muda.
Tim berhasil memenangkan pertandingan atas STPN Medan dan lanjut pada babak kedua dengan mosi kebebasan berekspresi di sosial media meningkatkan jiwa kreativitas peserta didik. Tim kembali berhasil memenangkan perdebatan atas UPI dan lanjut pada babak final. Pada babak final, tim bertemu dengan tim Universitas Negeri Jakarta dengan mosi penerapan permenristekdikti No. 55 tahun 2018 tentang pembinaan Pancasila oleh organisai ekstra.
Dalam babak final, tim UGM harus menerima posisi sebagai runner-up dengan skor tipis 19,58 banding 19,05. Selain posisi runner-up, Haris sebagai ketua tim berhasil mendapatkan penghargaan sebagai best speaker dari semua pembicara dalam debat. “Ajang debat mahasiswa seperti ini sangat positif dalam membantu mahasiswa untuk berfikir kritis dan peka terhadap permasalahan sekitar dan juga sebagai sarana menyampaikan pendapat atas analisis permasalahan yang ada”, ungkap Nurul.
Dalam rangka Dies Natalis Universitas Gadjah Mada ke-69, Dharma Wanita Persatuan UGM (DWP UGM), yang diketuai oleh Ir. Nur Indrianti Panut Mulyono, M.T., D.Eng., bekerja sama dengan Griya Batik Lestari menyelenggarakan Festival Batik.
Salah satu rangkaian kegiatan festival ini ialah “Lomba Keluwesan Peragaan Kain Batik” yang dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2018. Kegiatan ini bertujuan untuk memamerkan batik-batik khas Yogyakarta dan juga sebagai bentuk penghargaan Universitas Gadjah Mada terhadap pengrajin batik di Yogyakarta. Kegiatan Lomba Keluwesan Peragaan Kain Batik diikuti oleh 19 orang peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing fakultas di Universitas Gadjah Mada. Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Grha Sabha Pramana lantai 1 ini juga mengundang 19 wirausaha Batik yang ada di Yogyakarta untuk memamerkan dan menjual batik hasil kreasi mereka.
Dalam perlombaan ini akan dipilih 6 juara yakni Juara I, II, III dan Juara Harapan I, II, III. Salah satu penghargaan pada ajang ini berhasil diraih oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada bernama Ni Putu Melinda Prabamitha Sari yang akrab dipanggil Melinda dengan mendapatkan Juara Harapan II.
Terdapat beberapa kriteria penilaian dari Lomba Keluwesan Peragaan Kain Batik yakni keindahan riasan wajah dan rambut, keserasian kostum, serta keluwesan peserta dalam memperagakan kain batik. Peserta diberikan kebebasan dalam mengkreasikan pakaian yang digunakan selama berwarna hitam dan sopan. Peserta diberikan selembar kain batik berukuran 2,5 meter dan diminta untuk membawakan kain tersebut dengan kreativitasnya masing-masing. Batik-batik yang dibawakan merupakan batik tulis dengan pewarna alami yang bekerjasama dengan Griya Batik Lestari.
Lomba Keluwesan Peragaan Kain Batik ini merupakan acara lanjutan dari serangkaian acara persiapan yang sudah dilaksanakan sebelumnya, seperti Technical Meeting (TM) dan gladi bersih. Para pemenang akan tampil kembali pada puncak acara menggunakan pakaian yang sama dan memperagakan kain batik yang digunakan sebelumnya. Puncak acara dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2018 dan ditutup dengan Parade Fashion Show Keluarga Besar UGM yang dihadiri oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng.
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan acara Gathering Atlet Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada (PORSENIGAMA) dengan mengundang seluruh atlet dan supporter yang mengikuti kegaiatan PROSENIGAMA 2018.
Acara yang dilaksanakan pada hari Rabu, 28 November 2018 di ruang G-100 ini berlangsung meriah dengan dihadiri kurang lebih 100 atlet dan suporter yang mendukung acara PORSENIGAMA 2018. Acara dimulai pukul 16.00 dan berakhir pukul 19.00. Acara gathering ini menjadi ajang ramah tamah antara dekanat dengan para atlet PORSENIGAMA sekaligus memberikan apresiasi kepada para atlet yang mengharumkan nama fakultas.
Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Departemen Minat dan Bakat Lembaga Mahasiswa Psikologi, M. Farie Ath Thaariq, dan Dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman, M.A. Dilanjutkan dengan pemberian penghargaan secara simbolis dengan mengalungkan medali kepada atlet yang menjuarai PORSENIGAMA 2018 dan atlet PBUP dan PBS. Setelah itu jajaran dekanat beserta para atlet melakukan santap malam bersama dan ramah-tamah.
Pada PORSENIGAMA 2018 ini, Fakultas Psikologi mengirimkan sejumlah atlet yang tampil di berbagai cabang olahraga seperti badminton, futsal, basket, judo, karate, renang, atletik, bridge dan dayung. Namun untuk beberapa cabang kesenian dan olahraga seperti band, tari tradisional dan hoki, Fakultas Psikologi tidak mengirimkan wakil, “kami sudah mencoba mencari tetapi tidak ada mahasiswa yang bisa mewakili” ucap Farie.
Acara makin meriah ketika Trisula Purba, kelompok supporter dari Fakultas Psikologi menyanyikan yel-yel dan jargon yang biasa mereka lantunkan untuk mendukung para atlet yang sedang bertanding.
Pada kegiatan PORSENIIGAMA 2018 ini, Fakultas Psikologi UGM berhasil meraih 6 emas yang berasal dari cabang karate, judo, basket, taekwondo, dan renang, 7 perak dari cabang judo, renang, dayung, berkuda, dan tenis lapangan, dan 2 perunggu dari cabang bridge dan fotografi.
Farie, yang juga menjadi atlet futsal PORSENIGAMA 2018 mengatakan “saya pribadi merasa senang sekali karena baru tahun ini fakultas memberikan apresiasi kepada atlet-atlet PORSENIGAM karena selama ini biasanya teman-teman atlet hanya ikut saja dan belum ada apresiasi seperti ini. Walaupun pada awalnya canggung, namun Pak Dekan dapat memberikan feedback yang baik dan ini bisa menjadi awal supaya bisa lebih baik lagi”.
Departemen Minat dan Bakat Lembaga Mahasiswa Psikologi, merupakan departemen yang mengurus para atlet yang mengikuti PORSENIGAMA 2018 dari mulai pendaftaran hingga pencarian atlet. Sebagai Ketua Departemen Minat dan Bakat Farie berharap teman-teman yang ingin ikut perlombaan non-akademis bisa lebih semangat dan ikut banyak kegiatan perlombaan supaya dapat memenangkan banyak kejuaraan dan tahun depan PROSENIGAMA prestasinya menjadi lebih baik. (Humas Psikologi UGM/Jehna)
Islamic Psychology Convention atau biasa disebut dengan IPC merupakan program pengabdian dari Islamic Psychology Learning Forum atau IPLF. Tahun ini menjadi tahun kedua diselenggarakannya IPC dengan tema Psikologi Ibadah: Menelisik Rahasia Ibadah melalui Perspektif Psikologi. Tema yang diangkat berdasarkan keseharian seorang muslim yang tidak lepas dari ibadah dan pentingnya untuk kehidupan di zaman ini. Tujuan dilaksanakan IPC 2 adalah untuk meningkatkan pemahaman mengenai dasar perintah ibadah menurut agama, penjelasan ilmiah dalam beribadah, ibadah dari sudut pandang ilmiah, perkembangan cara pandang masyarakat dan ilmuwan atas ibadah, pentingnya ibadah dari sudut pandang agama dan keilmuan sebagai suatu kesatuan.
Juwita Agustin, selaku Ketua Pelaksana IPC 2, juga menjelaskan bahwa IPC dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenalkan Psikologi Islam kepada masyarakat umum, memfasilitasi mahasiswa untuk mengetahui Psikologi Islam lebih dalam, dan membangkitkan kesadaran kepada masyarakat bahwa orientasi beribadah tidak hanya mengejar pahala maupun kewajiban namun memenuhi sebuah kebutuhan yang akan memberikan dampak baik kepada dinamika psikologis. Acara dilaksanakan pada tanggal 24-25 November 2018 di Wisma MM UGM Hotel & Convention. IPC 2 terdiri dari rangkaian seminar dan presentasi poster. Selama dua hari, seminar dimoderatori oleh Rahma Ayuningtyas Fachrunisa.
Pada hari pertama pelaksanaan, seminar diisi oleh Dr. Adian Husaini yang memberikan materi mengenai ibadah dalam perspektif keilmuan yang tauhidik. Kemudian dilanjutkan dengan materi Psikologi Shalat oleh Drs. Haryanto, M.Si. dan materi Psikologi Dzikir dalam pengalaman beragama oleh Prof. Drs. Subandi, M.A., Ph.D. Hari pertama pelaksanan IPC dimeriahkan dengan penampilan nasyid oleh UNASCO. Pada hari kedua pelaksanaan, seminar diisi oleh Prof. Dr. Djamaluddin Ancok yang memberikan materi mengenai dinamika sosial dari sedekah, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dengan materi mengenai indahnya kematian dengan ibadah dan produktivitas hidup, serta Ustadz Fatan Fantastik yang berbagi ilmu tentang pentingnya ibadah. Pada hari kedua, IPC juga dimeriahkan oleh penampilan dari Hadroh Pondok Pesantren Innayatullah.
Presentasi poster dilaksanakan dalam dua hari yang sama setelah seminar dan penampilan hiburan. Peserta yang mengikuti presentasi poster berasal dari berbagai macam daerah, mulai dari Yogyakarta, Surakarta, Malang, hingga Makassar. Peserta yang mengikuti presentasi poster merupakan orang-orang yang telah melakukan penelitiannya sendiri di bidang Psikologi Islam dengan fokus Psikologi Ibadah. Presentasi poster yang dibawakan memiliki keberagaman topik, dimulai dari tentang senyum, dzikir, sedekah, shalat tahajjud, pendidikan keluarga islami, pengaruh puasa senin kamis terhadap kecerdasan emosional, dan implementasi ibadah dalam aktivitas mahasiswa.
“Respon peserta baik, karena temanya cukup mengena, cukup bermasyarakat, dan para pembicaranya insyaAllah dari IPLF mengundang para pembicara yang memang kami ketahui kompetensinya, jadi bukan pembicara yang sembarangan. Semoga harapan untuk mengenalkan dan menyebarluaskan Psikologi Islam bisa tercapai,” ujar Juwita.
Fakultas Psikologi UGM berhasil meraih Juara II pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional ESTEC (Elementary School Teacher Education Competition) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sekolah (HMPS) PGSD Universitas Jember. Acara ini berlangsung di Jember, Jawa Timur pada 17—18 November 2018 dengan tema utama “Menciptakan Generasi Royalty dan Tangguh di Era Globalisasi” dan enam sub tema yaitu pendidikan, sosial budaya, ekonomi, kesehatan, rekayasa teknologi, dan lingkungan. Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional ESTEC merupakan kompetisi yang dilaksanakan dalam bentuk tim yang beranggotakan 2—3 orang.
Mahasiswa Psikologi UGM yang menjadi delegasi dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah ini berjumlah 1 tim yang terdiri dari 2 orang mahasiswa. Dua orang tersebut adalah Alfinurin Istiqomah (2016) sebagai ketua dan Monica Mega Purnamasari (2016) sebagai anggota. Mereka berkompetisi dengan membawa sub tema kesehatan, dengan karya tulis yang berjudul “Srikandi (Sambut Rangkulan dari Hati, Kekuatan Tumbuh dalam Diri): Upaya Pencegahan Postpartum Depression pada Wanita Paska Melahirkan Demi Generasi Emas yang Lebih Sejahtera”. Pada kompetisi tersebut, Alfinurin dan Monica menghadapi 6 tim lain yang berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Jember, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.
Pada perlombaan ini, Alfinurin dan Monica dibimbing oleh seorang dosen yang membidangi Psikologi Klinis, yaitu bapak Ardian Praptomojati, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Hasil dari Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional tersebut adalah Juara I yaitu dari UNY dan Juara II yang berhasil diraih oleh Alfinurin dan Monica, serta diikuti Juara III dari tim UIN Antasari. Tim Psikologi UGM dalam perlombaan ini melewati beberapa proses, yakni seleksi abstrak, kemudian dilanjutkan dengan seleksi full paper, hingga kemudian menjadi finalis dan mempresentasikan karya di Universitas Jember. Tahap presentasi merupakan tahap dimana para peserta menyajikan karyanya yang juga disaksikan oleh sesama peserta, panitia, serta dinilai oleh juri yang merupakan dosen-dosen dari Universitas Jember.
Karya tulis yang dibawakan oleh Alfinurin dan Monica mengenai upaya pencegahan depresi paska melahirkan dalam bentuk program yang bernama Srikandi, yang harapannya, dengan program tersebut dapat menekan angka postpartum depression yang cukup tinggi. Dalam karya tulisnya, Alfinurin dan Monica menjelaskan bahwa permasalahan mengenai depresi paska melahirkan belum teratasi dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat. Padahal, kesehatan fisik dan mental ibu sangatlah penting, karena pada akhirnya akan menuntun bagaimana masa depan bangsa ini akan berkembang di kemudian hari melalui generasi muda yang akan dibesarkannya.
Alfinurin dan Monica mengaku sangat bersyukur karena diberi kesempatan untuk hadir dan mempresentasikan hasil karyanya di Universitas Jember, Jawa Timur.“Kami sebagai perwakilan Fakultas Psikologi UGM sangat berterimakasih sebanyak-banyaknya pada teman-teman panitia, peserta, dan juga pihak fakultas serta universitas yang telah mendukung dan menyelenggarakan kompetisi ini. Semoga semangat ini dapat terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya dan menjadi motivasi kita semua dalam pencapaian selanjutnya.” Ujar Monica. Alfinurin dan Monica selaku delegasi Psikologi UGM mengaku sangat senang dapat memberikan kontribusi berupa prestasi untuk fakultas dan universitas.
Olah data merupakan salah satu aktifitas penting dalam sebuah penelitian. Dengan olah data, peneliti dapat menyampaikan hasil atau analisis penelitian secara informatif.
Namun seiring berkembangnya zaman, jenis-jenis metode olah data juga mengalami perkembangan. Untuk itu, kalangan akademisi dan peneliti pada khususnya diuntut untuk dapat mengikuti perkembangan zaman dalam hal metode olah data.
Menjawab kebutuhan tersebut Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), kembali mengadakan pelatihan olah data. Pelatihan diadakan pada hari Jumat, 23 November 2018 bertempat di gedung D ruang 505. Pelatihan berlangsung selama 2 jam, dari pukul 09.00 hingga 12.00 dan diikuti oleh 10 orang peserta yang merupakan mahasiswa S3 Fakultas Psikologi UGM.
Jenis pelatihan olah data yang dilaksanakan kali ini berbeda dengan sebelumnya. Jika pelatihan sebelumnya berfokus pada Big Data, pelatihan kali ini lebih berfokus pada metode Machine Learning.
Judul pelatihan ini adalah Machine Learning untuk Pengolahan Data Fisiologis dengan pembicara Djoko Budiyanto S, Ph.D, dosen Teknik Informatika Universitas Atmajaya.
Budiyanto mengatakan bahwa Machine Learning dapat digunakan untuk mengenalisis sifat-sifat manusia berdasarkan fitur atau meneliti interaksi manusia dengan komputer. Bahkan kedepannya mungkin bentuk wajah ataupun gestur tubuh seseorang dapat dianalisis untuk memprediksi kejahatan atau sifat seseorang yang dilakukan dengan bantuan teknologi seperti eye tracker, dll menggunakan Machine Learning.
Olah data dengan Machine Learning akan terus berkembang seiring berkembangnya teknologi dan mungkin kedepannya metode konvensional seperti kuisioner tidak diperlukan lagi. (Humas Psikologi UGM/Jehna)