Studi Eksplorasi Konsep Maskulinitas dan Feminitas Lintas Generasi dalam Proses Budaya Jawa

Peneliti: Ariana Marastuti, S.Psi, MSW.

Abstrak
Kajian tentang sex dan gender selalu menarik, terutama bila di kaitkan dengan berbagai isu-isu sosial, baik dalam perspektif ketidakadilan, peran pembentukan media maupun dalam pembicaraan tentang bagaimana gender di bentuk dan di konstruksikan oleh budaya. Dalam perkembangannya, pembagian peran gender sebagai maskulin dan feminim tidak lagi kaku, adanya konsep androgini telah membuka segregasi yang kuat atas ke duanya. Konsep ini melihat sisi lain dimensi peran sex, menjadi laki-laki yang mempunyai sifat-sifat keperempuanan ataupun melakukan peran-peran tradisional perempuan, demikian pula sebaliknya dengan perempuan yang mempunyai sisi maskulinitas. Namun, konsep tentang identitas gender ini tentunya sangat sensitif dengan kondisi sosial budaya, sebagaimana berbagai kajian gender secara lintas budaya yang berusaha melihat kontribusi budaya dalam pembagian peran gender. Bagaimana konsep gender dalam budaya Timur belum banyak yang menelitinya, ketertarikan untuk melakukan kajian di wilayah budaya yang bukan mainstream ini muncul sebagai bentuk ketidaksepakatan atas dikotomi Barat yang tidak bisa sepenuhnya di terima dalam budaya lain. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengeksplorasi konsep gender antar generasi, baik pada generasi remaja, dewasa awal dan dewasa dalam budaya Jawa, karena pada setiap generasi tentunya telah terjadi perubahan konsep sebagai akibat perubahan struktur sosial masyarakat serta derasnya arus media dan informasi yang juga sangat berperan melakukan redefinisi “being masculine” atau “feminine” atau “keduanya”.